Perhitungan Waktu Shalat (2)

Menentukan waktu shalat secara akurat adalah bagian penting dalam menjalankan ibadah. Meskipun saat ini sudah banyak aplikasi yang menyediakan jadwal shalat otomatis, pernahkah terlintas di benak bagaimana sebenarnya waktu shalat dihitung? Ternyata, perhitungannya melibatkan koordinat matahari dan rumus astronomi yang cukup menarik untuk dipahami!

Mengapa Perhitungan Waktu Shalat Berdasarkan Matahari Itu Penting?

Waktu shalat dalam Islam tidak ditentukan oleh jam dinding atau kalender biasa, melainkan berdasarkan posisi Matahari di langit. Oleh karena itu, untuk mendapatkan waktu shalat yang akurat di setiap lokasi, perlu dilakukan perhitungan berdasarkan Equation of Time (EoT) dan Deklinasi Matahari (δo).

Perhitungan ini biasanya menggunakan data dari The Star Almanac atau metode yang dikembangkan oleh US Naval Observatory, yang memiliki tingkat akurasi tinggi dalam menentukan posisi Matahari.

Tulisan ini adalah lanjutan dari penjelasan sebelum nya di https://falak-abi.id/perhitungan-waktu-shalat, Penjelasan terkait istilah-istilah ada dalam artikel itu.

 

Soal :

Pada tanggal 11 Maret 2025 pada jam berapa waktu subuh, terbit matahari, duhur, terbenam matahari dan Maghrib di lokasi kota Malang ?

Jawab :

Mari kita hitung waktu nya dengan data data yang telah diketahui sebagai berikut :

Tahun = 2025 , bulan = 3 , hari = 11

Lintang / latitude Malang = -7.98°

Longitude / bujur Malang = 112.6°

Zona waktu = 7

Ilustrasi hour angle dan deklinasi yang digambarkan pada saat matahari terbenam pada tanggal 22 desember di seluruh bujur 8° LS

Langkah 1: Tentukan Julian Day (JD)

Tanggal: 11 Maret 2025
Julian Day Number dihitung dengan rumus:

JD = 2451545.0+(Tahun−2000)×365.25+(Bulan−1)×30+Hari

Kita hitung untuk 11 Maret 2025:

JD = 2451545.0+(2025−2000)×365.25+(3−1)×30+11

JD = 2451545.0+25×365.25+60+11

JD = 2460379

Kemudian, kita hitung d:

d = JD−2451545.0 = 2460379−2451545.0 = 8834

JD adalah Julian day  Number pada tanggal yang akan kita cari EoT (Equation of Time) dan δo (Deklinasi Matahari) nya

2451545.0  adalah Julian Day Number pada tanggal 1 Januari 2000


Langkah 2: Hitung Parameter Matahari

1. Mean Anomaly (g) / Anomaly rata-rata matahari

g=357.529+0.98560028×8834

g=357.529+8707.38=9064.909

Konversi ke dalam rentang 0° – 360° (dengan modulus 360):

g = 9064.909 mod  360 = 344.909°

2. Mean Longitude (q) / Bujur rata-rata Matahari

3. Ecliptic Longitude (L) / Bujur ekliptik geosentrik matahari

                   

4. Obliquity of the Ecliptic (e) / Kemiringan ekliptika bumi rata-rata

                           

5. Right Ascension (RA) Matahari (sistem koordinat ekuator)

 

6. Solar Declination (δo) / Deklinasi Matahari


Langkah 3: Hitung Equation of Time (EoT)


Langkah 4: Hitung Waktu Dhuhr

Angka 11.661 dalam bentuk desimal mewakili jam. Untuk mengonversinya ke format jam:menit, kita perlu mengubah bagian desimalnya menjadi menit:

  1. Ambil bagian desimalnya

    0.661×60=39.66≈40 menit

  2. Gabungkan dengan bagian jam

    11 jam 40 menit

Jadi, 11.661 jam = 11:40 WIB.


Langkah 5: Hitung Sunset (Matahari Terbenam)

Parameter yang telah diketahui

  • Latitude Malang = -7.98°
  • Deklinasi Matahari (δo) = -3.96° (Deklinasi matahari minus berarti posisi Matahari berada di selatan ekuator langit, atau dengan kata lain, Matahari berada di belahan bumi selatan.)
  • Dhuhr = 11.661 jam = 11:40 WIB
  • Altitude saat terbenam = -0.833° (standar astronomi)

Untuk menghitung nilai T dalam jam dari sudut derajat, kita menggunakan konversi 1 jam = 15 derajat (karena satu putaran penuh 360° setara dengan 24 jam, sehingga 360° / 24 jam = 15° per jam).


Langkah 6: Hitung Sunrise (Matahari Terbit)

karena altitude sunset sama dengan sunrise yaitu -0.833° maka hasil hitungan Tsunrise sama yakni 6.09


Langkah 7: Hitung Maghrib (altitude matahari -4.5°)

Dari data diatas:

  • Latitude Malang = -7.98°
  • Declination Matahari (δo) = -3.96°
  • Dhuhr = 11.661 jam = 11:40 WIB
  • Altitude Maghrib = -4.5°
  • Altitude Fajar = -17.7°


Langkah 8: Hitung Fajar (altitude matahari -17.7°)

 

 


Kesimpulan

Dari hasil perhitungan menggunakan algoritma di atas, Waktu Shalat untuk lokasi Malang pada 11 Maret 2025 adalah :

  • Fajr = 04:25 WIB
  • Sunrise = 05:34 WIB
  • Dhuhr = 11:40 WIB
  • Sunset = 17:45 WIB
  • Maghrib = 18:00 WIB

Menghitung waktu shalat berdasarkan koordinat Matahari adalah proses ilmiah yang melibatkan perhitungan astronomi. Dengan menggunakan Equation of Time, Deklinasi Matahari, dan Hour Angle, kita bisa menentukan waktu-waktu shalat dengan akurasi tinggi. Itulah sebabnya berbagai aplikasi dan kalender shalat menggunakan rumus ini untuk memastikan jadwal ibadah sesuai dengan pergerakan Matahari.

untuk lokasi dan tanggal lain nya Falak ABI telah menyediakan perhitungan nya lewat website ini di https://falak-abi.id/waktu-shalat/ ataupun lewat aplikasi android Paket Ibadah Falak ABI yang tersedia di playstore.

Dengan memahami konsep ini, kita bisa lebih menghargai bagaimana ilmu astronomi telah berkontribusi dalam menentukan waktu ibadah secara tepat sejak zaman dahulu hingga era teknologi saat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang hubungan antara ilmu astronomi dan ibadah sehari-hari!

Posted in: Materi

Related Posts

Perhitungan Waktu Shalat (2)
12/03/2025 0

Menentukan waktu shalat secara akurat adalah bagian penting dalam menjalankan ibadah. Meskipun ...

Ekuinoks Maret 2025
08/03/2025 0

Pernah nggak sih kamu merasa tiba-tiba siang atau malam terasa lebih panjang atau lebih pendek? ...

Panduan Pengamatan Bulan Maret 2025
06/03/2025 0

Kapan Melihat Bulan Purnama di Bulan Maret? Bulan Purnama di bulan Maret akan mencapai ...

Pengamatan Hilal 28 Februari 2025 : Tim Rukyah Hilal ABI
01/03/2025 0

Pada tanggal 28 Februari 2025, tim rukyah hilal berkumpul untuk menjalankan misi penting: ...

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terlihat nya Hilal
28/02/2025 0

Memahami Kriteria terlihat nya Hilal: Panduan Santai Tapi Ilmiah Pernahkah kamu mencoba melihat ...