
PREDIKSI AWAL RAMADAN & SYAWAL 1446
Dalam kalender qamariyah, jumlah hari dalam satu bulan tidak pernah lebih dari 30 hari. Ini sesuai dengan kaidah pergerakan Bumi, Matahari, dan Bulan. Oleh karena itu, pengamatan hilal selalu dilakukan pada hari ke-29 setiap bulan sebagai penentu awal bulan berikutnya.
PREDIKSI AWAL RAMADAN 1446
Kondisi Hilal Syakban 1446 H
Ijtimak awal Syakban terjadi pada 29 Januari 2025 pukul 19:36:34 WIB. Karena ijtimak terjadi setelah matahari terbenam di wilayah Indonesia, maka pengamatan hilal awal Syakban 1446 H dilakukan pada 30 Januari 2025 (umur hilal telah mencapai 20 jam lebih) dan sebagaimana telah diumumkan Dewan Syura Ahlulbait Indonesia, awal Syakban 1446 H jatuh pada 31 Januari 2025 yang lalu
Kondisi Hilal Saat Rukyat Awal Ramadan 1446 H
Berdasarkan awal Syakban yang jatuh pada 31 Januari 2025, maka rukyat awal Ramadan dilakukan pada 28 Februari 2025 (29 hari setelah 31 Januari 2025). Ijtimak terjadi pada pukul 07:44 WIB di tanggal 28 Februari, dan saat matahari terbenam di hari itu, bulan sudah berada di atas ufuk di seluruh Indonesia.
Data Hisab Hilal pada 28 Februari 2025 untuk wilayah Indonesia
– Ijtimak: 07:44 WIB
– Saat Gurub (sunset):
– Arah matahari: 261,97° – 262,28°
– Arah bulan: 263,09° – 263,38°
– Tinggi bulan: 3,78° – 5,51°
– Elongasi: 4,82° – 6,4°
– Usia hilal: 8 jam 14 menit – 11 jam 6 menit
– Iluminasi hilal: 0,18% – 0,31%
– Saat Moonset:
– Arah bulan: 262,92° – 263,79°
Dari data di atas, dapat disimpulkan:
– Posisi hilal berada di atas dan cenderung ke kanan dari matahari terbenam.
– Elongasi maksimum 6,4° terjadi di wilayah utara Indonesia (Lhoknga, Aceh).
– Lokasi ideal pengamatan adalah pantai atau lereng yang menghadap ke barat.
Visibilitas Hilal 28 Februari 2025

Kriteria Odeh (limit danjon < 7⁰)

Kriteria Shaukat (limit danjon < 7⁰)

Kriteria Yallop (limit danjon = 7⁰)

Kriteria SAAO (limit danjon = 7⁰)
Berdasarkan berbagai kriteria visibilitas hilal (Odeh, Shaukat, Yallop, dan SAAO), seluruh wilayah Indonesia belum masuk dalam area visibilitas. Dengan data hisab yang jauh di bawah ambang batas visibilitas, peluang terlihatnya hilal di Indonesia pada 28 Februari 2025 sangat kecil, bahkan mustahil dengan alat optik sekalipun. Oleh karena itu, awal Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025, karena terjadi penggenapan (istikmal) 30 hari di bulan Syakban.
Rukyat Hilal dan Imkanur-Rukyat MABIMS
Kementerian Agama Indonesia menggunakan kriteria imkanur-rukyat MABIMS dengan batas minimal 3° tinggi, 6.4° elongasi. Namun, karena batas ini sedikit di bawah standar visibilitas ilmiah, hasil rukyat di Indonesia tetap harus diuji melalui pengamatan langsung di lapangan.
Menurut Thomas Djamaluddin, profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN dan Anggota Tim Hisab Rukyat, Kemenag, pada saat maghrib 28 Februari 2025 di wilayah Indonesia, posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS di wilayah Aceh. Maka 1 Ramadhan 1446 = 1 Maret 2025. Namun penetapan awal Ramadhan pada sidang itsbat, ada kemungkinan 1 Ramadhan 1446 = 2 Maret 2025.
PREDIKSI AWAL SYAWAL 1446
Pengamatan Hilal Awal Syawal 1446 H
Penentuan awal Syawal 1446 H tergantung pada itsbat awal Ramadan dan waktu ijtimak akhir Ramadan, yang terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17:57 WIB. Dengan dua asumsi awal Ramadan sebagai berikut:
1. Jika awal Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025, rukyat awal Syawal dilakukan pada 29 Maret 2025, namun hilal mustahil dirukyat karena ijtimak terjadi setelah sunset untuk seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatra (moonset mendahului sunset).
2. Jika awal Ramadan jatuh pada 2 Maret 2025, rukyat awal Syawal dilakukan pada 30 Maret 2025, dengan kondisi:
– Usia hilal lebih dari 21 jam untuk wilayah paling timur (Jayapura, Papua).
– Seluruh wilayah Indonesia masuk dalam kategori hilal di atas ufuk.
Data Hisab Hilal 30 Maret 2025 untuk wilayah Indonesia
– Ijtimak: 29 Maret 2025 pukul 17:57 WIB (terjadi gerhana matahari sebagian -tidak terlihat di Indonesia), baca : gerhana di tahun 2025
– Saat Gurub (sunset):
– Arah matahari: 273,84° – 274,08°
– Arah bulan: 280,83° – 282,56°
– Tinggi bulan: 8,86° – 12,39°
– Elongasi: 13,02° – 14,83°
– Usia hilal: 21 jam 56 menit – 24 jam 50 menit
– Iluminasi hilal: 1,29% – 1,67%
– Saat Moonset:
– Arah bulan: 281,26° – 282,1°
Dari data di atas, dapat disimpulkan:
– Posisi hilal berada di sebelah atas dan sedikit ke kanan dari matahari terbenam.
– Tinggi hilal maksimum 12,39° terjadi di wilayah utara Indonesia (Lhoknga, Aceh).
– Lokasi ideal pengamatan adalah pantai atau lereng yang menghadap ke barat-utara.
Visibilitas Hilal 30 Maret 2025

Kriteria Odeh (limit danjon < 7⁰)

Kriteria Shaukat (limit danjon < 7⁰)

Kriteria Yallop (limit danjon = 7⁰)

Kriteria SAAO (limit danjon = 7⁰)
Berdasarkan berbagai kriteria visibilitas hilal (Odeh, Shaukat, Yallop, dan SAAO), hilal diprediksi dapat terlihat dengan optik/ mata telanjang di seluruh Indonesia. Dengan demikian, Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Rukyat Hilal dan Imkanur-Rukyat MABIMS

Visibilitas tanggal 29 Maret 2025, map bewarna merah menandakan moonset mendahului sunset, arti garis putih 0 adalah Ijtimak terjadi saat sunset
Seandainya pemerintah menetapkan 1 Ramadan pada tanggal 1 Maret 2025 maka rukyah hilal untuk Syawal dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2025, maka hal itu tidak sesuai dengan kalkulasi astronomis karena pada tanggal tersebut Ijtimak terjadi setelah matahari terbenam untuk seluruh wilayah Indonesia kecuali wilayah Sumatra yang mengalami moonset mendahului sunset. (hilal mustahil dirukyat)
Menurut Thomas Djamaluddin, profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN dan Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Berdasarkan analisisi garis tanggal, pada saat maghrib 29 Maret 2025 di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, posisi bulan belum memenuhi kriteria MABIMS ( 3° tinggi, 6.4° elongasi ). Maka 1 Syawal 1446 = 31 Maret 2025.
Kesimpulan:
Prediksi ini disusun sebagai informasi ilmiah dan bukan konklusi syar’i. Setiap individu bertanggung jawab atas keputusan ibadahnya berdasarkan otoritas agama yang diikuti.
Allahumma baariklanaa fii Sya’bana wa ballighnaa Ramadhanaa waghfirlanaa dzunuubanaa. (FN & DSF)