Infografis : Revolusi Bumi, Rotasi Bumi & Gerakan Bintang

Revolusi adalah gerakan Bumi mengelilingi Matahari di lintasan orbitnya yang juga merupakan bidang Ekliptik. Untuk sekali revolusi, Bumi menempuh jarak 940 juta kilometer dalam waktu 1 tahun.

Karena massa Matahari yang jauh lebih besar, grafitasi Matahari menarik Bumi yang bergerak perpendicular terhadap gaya tarik Matahari. Kombinasi dari dua gaya ini menyebabkan Bumi bergerak melengkung sehingga terjadilah gerakan revolusi. Massa Bumi yang hanya 1/333.000-nya Matahari akhirnya menemukan momentum orbit pada jarak 150 juta km dari Matahari dengan kecepatan rata-rata 107 km/jam.

Rotasi adalah perputaran pada porosnya. Pada saat mengorbit Matahari, Bumi berputar pada sumbu rotasinya berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub Utara Bumi. Gerakan ini menyebabkan terjadinya pergantian malam dan siang dalam satu hari (24 jam) dan satu tahun 365 hari sebagaimana yang kita alami sehari-hari.

Jika diasumsikan Bumi tidak ber-rotasi, maka inilah yang akan terjadi:
1. Matahari dan Bulan terbit di Barat dan terbenam di Timur
2. Tidak akan ada pergerakan bintang kecuali obyek langit non-bintang.
3. Satu hari identik dengan satu tahun, di mana panjang siang dan malamnya masing-masing adalah setengah tahun.
4. Pada masing-masing siang atau malamnya Bulan terbit-terbenam sebanyak 6 kali. Dengan demikian terjadi 6 kali fase Bulan purnama sepanjang malam hari dan 6 kali fase Bulan Baru sepanjang siang hari.

Selain mengakibatkan fenomena siang dan malam, rotasi Bumi juga berpengaruh terhadap gerak bintang. Karena teramat jauh jaraknya dari Bumi, bintang dianggap benda langit yang statis dan pergeserannya hanya bisa terdeteksi dalam lingkup ratusan bahkan puluhan ribu tahun. Ribuan bintang yang tampak dengan mata telanjang pada malam hari selalu tampil dengan formasi yang sama pada malam dan hari-hari berikutnya. Karenanya, bintang juga digunakan sebagai patokan yang benjadi background bagi gerakan benda langit lainnya.

Rotasi juga mengakibatkan bintang terbit di Timur dan terbenam di Barat. Setiap bintang selalu melewati lintasannya masing-masing; bergerak bersama-sama, tidak terjadi overlaps ataupun silang-arah. Lintasan sebuah bintang sangat mudah ditandai karena identik dengan Lintang geografis (latitude) Bumi.

Bintang yang berada tepat di atas kepala kita pasti juga melintas persis di atas Lintang geografis yang sama di belahan Bumi yang lain.

#sahabatfalak #falakabi #sahabatfalakiyah

Posted in: Infografis

Related Posts

Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025
14/03/2025 0

Gerhana bulan ini dapat terlihat dari mana saja di sisi malam Bumi, asalkan langit cerah. Dari ...

Perhitungan Waktu Shalat (2)
12/03/2025 0

Menentukan waktu shalat secara akurat adalah bagian penting dalam menjalankan ibadah. Meskipun ...

Ekuinoks Maret 2025
08/03/2025 0

Pernah nggak sih kamu merasa tiba-tiba siang atau malam terasa lebih panjang atau lebih pendek? ...

Panduan Pengamatan Bulan Maret 2025
06/03/2025 0

Kapan Melihat Bulan Purnama di Bulan Maret? Bulan Purnama di bulan Maret akan mencapai ...

Pengamatan Hilal 28 Februari 2025 : Tim Rukyah Hilal ABI
01/03/2025 0

Pada tanggal 28 Februari 2025, tim rukyah hilal berkumpul untuk menjalankan misi penting: ...