
Gerhana di Tahun 2025
Tahun 2025 akan menjadi tahun yang menarik bagi para pengamat langit, dengan beberapa peristiwa gerhana bulan dan matahari yang patut diperhatikan. Berikut adalah rincian peristiwa tersebut beserta wilayah pengamatannya:
14 Maret 2025: Gerhana Bulan Total (tidak terlihat di Indonesia)
Pada tanggal ini, akan terjadi gerhana bulan total yang dapat diamati di wilayah Pasifik, Amerika, Eropa Barat, dan Afrika Barat.
Selama gerhana ini, Bulan akan sepenuhnya memasuki bayangan umbra Bumi, menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai “Bulan Merah” atau “Blood Moon”. Warna kemerahan ini disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari melalui atmosfer Bumi, yang kemudian diteruskan ke permukaan Bulan. Durasi totalitas gerhana ini diperkirakan berlangsung selama beberapa jam, memberikan kesempatan bagi pengamat untuk menyaksikan fenomena ini secara lengkap.
29 Maret 2025: Gerhana Matahari Sebagian (tidak terlihat di Indonesia)
Dua minggu setelah gerhana bulan total, tepatnya pada 29 Maret 2025, akan terjadi gerhana matahari sebagian. Fenomena ini dapat diamati di wilayah Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, serta Samudra Atlantik dan Arktik. Dalam peristiwa ini, Bulan akan menutupi sebagian piringan Matahari, menghasilkan tampilan sabit matahari di langit. Tingkat kegelapan atau persentase cakupan Matahari oleh Bulan akan bervariasi tergantung pada lokasi pengamat. Penting untuk dicatat bahwa mengamati gerhana matahari memerlukan tindakan pencegahan khusus untuk melindungi mata. Penggunaan kacamata gerhana bersertifikat atau metode proyeksi tidak langsung sangat dianjurkan untuk memastikan keamanan selama pengamatan.
7-8 September 2025: Gerhana Bulan Total (terlihat di Indonesia)
Pada 7 September 2025 jam 22:28 WIB hingga 8 September 2025 jam 03.55 WIB, gerhana bulan total lainnya akan terjadi.
Fenomena ini dapat diamati di wilayah Eropa, Afrika, Asia, Australia, dan Indonesia. Bulan akan sepenuhnya tertutup oleh bayangan Bumi, menampilkan warna kemerahan yang khas.
Durasi totalitas dan visibilitas gerhana ini akan bergantung pada lokasi geografis pengamat. Di Indonesia, peristiwa ini akan terlihat jelas dalam durasi selama 5 jam 26 menit, memberikan kesempatan istimewa bagi masyarakat untuk menyaksikan fenomena alam yang menakjubkan ini.
22 September 2025: Gerhana Matahari Sebagian (tidak terlihat di Indonesia)
Menutup rangkaian peristiwa gerhana tahun 2025, pada 22 September akan terjadi gerhana matahari sebagian. Fenomena ini dapat diamati di wilayah Australia, Antartika, serta Samudra Pasifik dan Atlantik. Seperti peristiwa sebelumnya, Bulan akan menutupi sebagian piringan Matahari, menciptakan tampilan sabit matahari. Tingkat cakupan dan visibilitas gerhana ini akan berbeda-beda berdasarkan lokasi pengamat.
Untuk persiapan mengamati gerhana, penting bagi pengamat untuk memeriksa jadwal dan peta visibilitas yang tersedia. Selain itu, memastikan penggunaan peralatan pengamatan yang aman, seperti kacamata gerhana bersertifikat atau metode proyeksi, sangat penting untuk melindungi mata dari kerusakan akibat paparan langsung sinar matahari. Dengan persiapan yang tepat, peristiwa gerhana tahun 2025 dapat dinikmati dengan aman dan memberikan pengalaman yang berharga bagi para pengamat langit.