Ekuinoks Maret 2025

Pernah nggak sih kamu merasa tiba-tiba siang atau malam terasa lebih panjang atau lebih pendek? Atau mungkin kamu pernah dengar tentang ekuinoks tapi nggak terlalu paham apa sebenarnya yang terjadi? Ayo mencoba mencari tahu lebih dalam tentang fenomena langit yang satu ini. Dan ternyata, ekuinoks itu lebih dari sekadar perubahan panjang siang dan malam. Yuk, kita bahas lebih santai!

Apa Itu Ekuinoks Maret, kapan terjadinya?

Setiap tahun, ada dua ekuinoks yang terjadi, satu di bulan Maret dan satu lagi di bulan September, saat ekuinoks, sumbu Bumi tegak lurus terhadap sinar Matahari. Nah, ekuinoks Maret adalah momen ketika Matahari melintasi ekuator langit—garis imajiner yang ada di atas ekuator Bumi—dari selatan ke utara. Ini terjadi sekitar tanggal 19, 20, atau 21 Maret setiap tahunnya. Untuk kita yang ada di Indonesia, khususnya Jakarta, ekuinoks Maret 2025 bakal jatuh pada 20 Maret pukul 16:01 WIB. Catat tanggalnya, ya!

Kenapa Matahari Bisa Bergerak ke Utara dan Selatan?

Sebenarnya, yang bergerak bukan Mataharinya, tapi posisi titik subsolar, yaitu titik di permukaan Bumi yang berada tepat di bawah Matahari. Sepanjang tahun, titik ini berpindah dari selatan ke utara dan sebaliknya. Jadi, setelah mencapai titik paling selatan di titik balik matahari Desember, titik ini mulai bergerak ke utara hingga melewati ekuator pada ekuinoks Maret. Lalu, ia terus bergerak ke utara sampai titik balik matahari Juni.

Gerak bumi

Bumi miring terhadap bidang edar nya saat mengitari Matahari, itulah sebabnya ekuinoks dan titik balik matahari terjadi.

Nah, gerakan ini terjadi karena sumbu Bumi miring sekitar 23,4° terhadap ekliptika, ekliptika adalah bidang imajiner yang dibentuk oleh orbit Bumi mengelilingi Matahari. Karena kemiringan ini, setiap belahan Bumi bergantian menerima lebih banyak sinar Matahari sepanjang tahun, yang menyebabkan perubahan musim.

 

Kenapa Disebut “Ekuinoks”?

Kalau diterjemahkan secara harfiah, “ekuinoks” berasal dari bahasa Latin yang berarti “malam yang sama”. Ini karena, secara teori, ekuinoks adalah hari di mana siang dan malam punya durasi yang hampir sama di seluruh dunia. Tapi kenyataannya? Nggak sepenuhnya benar!

Meskipun ekuinoks seharusnya berarti 12 jam siang dan 12 jam malam, faktor seperti atmosfer Bumi yang membiaskan cahaya Matahari dan ukuran cakram Matahari sendiri membuat siang sedikit lebih panjang dari malam. Jadi, kalau kamu melihat jam matahari terbit dan terbenam di hari ekuinoks, jangan kaget kalau durasinya nggak pas 12 jam.

Ekuinoks dan Perubahan Musim

Ekuinoks Maret menandai datangnya musim semi di Belahan Bumi Utara dan musim gugur di Belahan Bumi Selatan. Jadi, kalau kamu tinggal di negara yang punya empat musim, ini adalah saat di mana bunga mulai bermekaran di utara, sementara di selatan, daun mulai berguguran.

Untuk kita yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia, ekuinoks memang nggak terasa seperti perubahan musim yang drastis, tapi tetap berdampak. Misalnya, suhu udara bisa sedikit berubah, dan panjang siang serta malam mulai bergeser.

Bagaimana Ekuinoks Maret Membantu Mengukur Tahun Tropis?

Salah satu hal keren dari ekuinoks Maret adalah bisa digunakan untuk mengukur tahun tropis, yaitu waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit penuh mengelilingi Matahari. Tahun tropis ini punya durasi sekitar 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik. Karena ada kelebihan waktu ini, kita punya tahun kabisat setiap empat tahun sekali untuk menyesuaikan kalender dengan siklus astronomi.

Tapi, uniknya, panjang tahun tropis bisa bervariasi hingga 30 menit setiap tahunnya. Ini karena berbagai faktor, seperti perubahan dalam orbit Bumi dan presesi (goyangan kecil pada sumbu rotasi Bumi). Makanya, meskipun ekuinoks Maret biasanya jatuh di tanggal 20 atau 21, kadang bisa bergeser sedikit.

Kenapa Tanggal Ekuinoks Bisa Berbeda Tiap Tahun?

Kalau kamu perhatikan, ekuinoks nggak selalu jatuh di tanggal yang sama tiap tahun. Ini terjadi karena kalender yang kita pakai (kalender Gregorian) nggak persis cocok dengan panjang tahun tropis. Bumi membutuhkan 365,242199 hari untuk menyelesaikan satu orbit penuh, sementara kalender kita biasanya hanya punya 365 hari (atau 366 hari di tahun kabisat). Akibatnya, waktu ekuinoks perlahan-lahan bergeser sekitar 6 jam lebih lambat setiap tahun, sampai akhirnya harus dikoreksi dengan tahun kabisat.

Selain itu, ada juga faktor seperti goyangan sumbu Bumi yang bisa memengaruhi waktu terjadinya ekuinoks dan titik balik matahari. Jadi, kalau kamu melihat perbedaan tanggal ekuinoks dari tahun ke tahun, itu bukan kesalahan kalender, tapi bagian dari dinamika alam semesta!

Apa yang Bisa Kita Lakukan Saat Ekuinoks Maret?

Meskipun ekuinoks bukan fenomena yang sepopuler gerhana atau hujan meteor, ada beberapa hal seru yang bisa kamu lakukan:

1. Amati perubahan panjang siang dan malam
– Coba catat waktu matahari terbit dan terbenam di daerahmu selama beberapa hari sebelum dan sesudah ekuinoks. Kamu bakal melihat bahwa panjang siang dan malam mulai bergeser!

2. Lihat bayanganmu pada siang hari
– Kalau kamu berada tepat di garis khatulistiwa, seperti di Pontianak, bayanganmu akan hampir menghilang di siang hari ekuinoks. Ini karena Matahari berada tepat di atas kepala!

3. Nikmati fenomena langit
– Walaupun nggak ada peristiwa spektakuler, ekuinoks bisa jadi momen yang bagus buat mengamati pergerakan Matahari dan memahami lebih dalam bagaimana Bumi bergerak dalam sistem tata surya kita.


Kesimpulan

Ekuinoks Maret adalah fenomena langit yang menandai peralihan musim di berbagai belahan dunia. Meskipun kita yang tinggal di daerah tropis nggak merasakan perubahan musim secara drastis, ekuinoks tetap berperan penting dalam banyak aspek, mulai dari penentuan kalender hingga pengamatan astronomi.

Jadi, di ekuinoks Maret ini, yuk luangkan waktu sejenak untuk melihat ke langit, menikmati sinar Matahari, dan mengapresiasi bagaimana Bumi kita terus bergerak dalam harmoni dengan alam semesta. Siapa tahu, ini bisa jadi awal ketertarikanmu pada dunia astronomi! ✨🌍

Posted in: Berita, Materi

Related Posts

Perhitungan Waktu Shalat (2)
12/03/2025 0

Menentukan waktu shalat secara akurat adalah bagian penting dalam menjalankan ibadah. Meskipun ...

Ekuinoks Maret 2025
08/03/2025 0

Pernah nggak sih kamu merasa tiba-tiba siang atau malam terasa lebih panjang atau lebih pendek? ...

Panduan Pengamatan Bulan Maret 2025
06/03/2025 0

Kapan Melihat Bulan Purnama di Bulan Maret? Bulan Purnama di bulan Maret akan mencapai ...

Pengamatan Hilal 28 Februari 2025 : Tim Rukyah Hilal ABI
01/03/2025 0

Pada tanggal 28 Februari 2025, tim rukyah hilal berkumpul untuk menjalankan misi penting: ...

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terlihat nya Hilal
28/02/2025 0

Memahami Kriteria terlihat nya Hilal: Panduan Santai Tapi Ilmiah Pernahkah kamu mencoba melihat ...